BidikNews Liputan khusus; Tanggamus Lampung; Miris,Sedih dan Bingung itulah yang ada dalam pikiran BIDIKNEWS Lipsus kala memdampingi Ketua DPC Ormas BIDIK Tanggamus.
Bagaiman tidak sedih dan miris jika di daerah dengan kabupaten yang kaya raya akan hasil bumi nya,pariwisata yang luar biasa ternyata masih ada pekon ( Desa ) terisolasi.
” Pekon itu bernama Datar Lebuay”
Datar Lebuay adalah sebuah pekon atau desa yang berdiri sejak tahun 1960an dengan total 8 dusun,1350KK,DPT 3750 dengan penghasilan rata rata sebagai pekebun.
Datar Lebuay miliki kekayaan rempah rempah yang melimpah,potensi wisata yang menggila namun tidak tersentuh oleh pemerintah daerah apalagi Pusat. 11 juni 2022
Andi S ketua DPC Ormas Bidik Tanggamus mengatakan bahwa nya Datar Lebuay ini pekon hebat,hasil perkebunan nya cukup hebat sebab mampu menopang ekonomi masyarakat nya.
Namun sayang nya Tidak ada pemerintah daerah yang mau hadir apalagi melihat pekon ini.
Pekon datar lebuay ini butuh secepatnya di bantu,mereka punya hak yang sama seperti pekon yang lain,masa pekon kok gak ada jalan bagus satu pun.
Jangan mengaku berhasil lah pejabat pejabat itu kalo masih ada warga mu yang menderita.
Gak percaya datang aja ke pekon datar lebuay,bagaimana terasing dan menderita nya mereka.
Suhartono ( kepala pekon ) Datar Lebuay Pekon terujung di kecamatan air naningan yang berada di wilayah kota agung utara ini keadaan nya sangat memprihatinkan.
Akses Jalan yang hancur di hampir seluruh ruas jalan begitu sangat menyakitkan bagi kami,sebab roda perekonomian kami sering sekali terhambat oleh keberadaan transportasi jalan yang parah.
Akses jalan ini merupakan sebuah kebutuhan pokok bagi kami,sebab banyak hal miris yang terjadi selama ini dan itu sudah berlangsung bertahun tahun lama nya,misalkan saja ketika Akses jalan tidak bisa di pakai oleh ambulan pekon maka masyarakat menggunakan tandu hingga akhirnya banyak ibu ibu yang melahirkan di jalan,di mushola dan pos kamling atau juga meninggal dunia sebelum mendapatkan pertolongan akibat parah nya Akses Jalan dan tidak adanya bidan desa.
Keberadaan jalan yang seperti ini sudah puluhan tahun bahkan tidak tersentuh sama sekali jaraknya bisa puluhan kilometer,di tempat kami ada pusat pendidikan anak anak seperti di dusun talang kepayang,talang saal, talang pancasila dan talang jakarta.
Kami memohon kepada pemerintah daerah,privinsi ataupun pusat,tolong kami..kami ingin merasakan kalimat Merdeka secara nyata,tidak seperti saat ini.
Bagi kami kondisi yang seperti ini merupakan derita yang entah kapan akan berakhir.
Sebab merdeka itu tidak kami rasakan hingga detik ini.
Masyarakat banyak bertanya kepada kami
@; Pak Kapan Derita kita Berakhir?
@; Pak Kapan Desa kita seperti desa lain?
BNP 017.