Bidiknews liputan khusus;Tanggamus Lampung, Sebuah karya apapun itu membutuhkan keahlian khusus sesuai dengan bidang nya.
Karya seni lukis,seni ukir,seni pahat merupakan sebuah maha karya yang sangat sulit di ukur dengan nominal berapapun.
Lalu bagaimana dengan sebuah karya kerajinan tangan yang di buat dengan indah namun kurang di hargai secara rupiah
Bukan kah Kerajinan tangan yang terbuat dari bahan dasar bambu juga mampu memberikan nilai estetika tersendiri dan seharus nya berdaya jual tinggi?
Kenyataan nya saat ini keberadaan pengrajin bambu yang membuat Kursi,Meja,Gajebo,Rak Buku,Rak TV keberadaan nya sangat memprihatinkan khusus nya para pengrajin asal way jaha Pugung.16 Mei 2022
Bidiknews Liputan khusus mencoba menemui langsung para pengrajin mencoba menggali informasi langsung dari pengrajin.
SL salah satu pengrajin menyebutkan bahwa ia dan yang lainnya adalah generasi kesekian yang melakukan pekerjaan ini,kalo saya sudah hampir 15 tahun berprofesi sebagai pembuat kursi bambu,yang mana kini hanya tersisa sekitar 6 orang saja disini.
Dan selama ini saya secara pribadi mengatakan belom pernah ada bantuan dari siapapun terkait memajukan usaha ini.
Kalo di bilang iri ya iri mas,bentuk usaha lain adalah loh bantuan dari pemerintah,lah kami sama sekali gak ada bantuan itu..jangan kan Bupati atau wakil,kepala dinas,anggota dewan aja gak ada yang datang melihat kami.
saya dan mungkin juga sama dengan yang lain mengerjakan ini butuh waktu yang lama,proses mencari bambu nya,membawa bambu nya dan proses pengerjaan itu di lakukan dengan cara manual sebab kami tidak memiliki peralatan modern,Andaikan saja ada peralatan modern mungkin proses pengerjaan nya tidak butuh waktu lama,dan jika peralatan itu ada kami bisa membuat apapun sesuai keinginan pelanggan tidak hanya sebatas kursi contoh nya Gajebo,Rak buku,meja makan,rak tv dll,dudukan vas bunga dll.
Kalo saya dan yang lain boleh berharap kepada pemerintah kabupaten tanggamus dan Anggota dewan tolong lihat kami, bina kami dan bantu kami,sebab kerajinan kursi dari bambu di tanggamus mungkin hanya di pekon way jaha yang ada,tempat lain gak ada,masa iya kami pun harus perlahan punah akibat tergerus kemajuan zaman akibat keterbatasan peralatan,sebab kerajinan seperti ini meneruskan nilai nilai sejarah dan budaya kita.
Kehadiran kalian sangat kami tunggu dan harapkan.BNP 017.