Bidiknews Liputan Khusus ; Teba ,Tanggamus,Lampung; Pertanian merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Seperti masyarakat di Pekon Teba, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Sejumlah anggota masyarakat Pekon teba masih tetap setia menjalankan profesi sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan maupun petani penggarap.
Dalam menjalankan profesi di bidang pertanian di butuhkan keberadaan air sebagai sumber di dalam nya,sebab air menjadi hal yang penting untuk irigasi, terutama para petani yang menanam padi, sementara tanaman palawija hanya membutuhkan air air secukupnya.
Selain sebagai kunci kehidupan umat manusia keberadaan sumber air juga mampu memberikan manfaat ekonomi lainnya.
Seperti perusahaan air ( Air Kemasan ) yang juga ada di pekon Teba yaitu Pabrik AQua.
03 Agustus 2022
@; Apakah keperluan produksi Pabrik AQUA Tanggamus yanh memanfaatkan air dari sumber air,terlindungi dengan baik di dalam pabrik yang selalu dijaga kualitas dan higienitasnya?
Stakeholder Relations Manager Abdul Manaf menjelaskan dengan senyum ramah nya :
@; Bahwa setiap tetes Air dari sumber yang terlindungi,kemudian dialirkan melalui pipa stainless steel yang dibuat khusus untuk memenuhi persyaratan keamanan pangan. Kemudian air yang dialirkan tersebut diproduksi dengan mesin-mesin yang terintegrasi dan canggih di dalam pabrik hingga menjadi produk jadi yang higienis, berkualitas, dan siap dikonsumsi
Bahwa Air yang dimanfaatkan AQUA itu berasal dari lapisan tanah dalam yang terlindungi lapisan kedap (confined aquifer) sehingga tidak berhubungan dengan air permukaan yang biasanya digunakan masyarakat untuk irigasi atau untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan sebagainya.
Dalam perjalanannya air dari tanah dalam itu mengalir melewati berbagai batuan yang memperkaya air tersebut dengan mineral-mineral alami yang dibutuhkan tubuh manusia,jadi dapat kami pastikan kualitas Air kami benar benar Higienis.
@;Apakah keberadaan Pabrik AQua berdampak dengan pertanian di sekitar nya?
“Terkait dengan hal itu Pabrik AQUA Tanggamus terus melakukan perlindungan sumber air, baik yang ada di pabrik maupun di masyarakat. Proses pelestarian lingkungan yang dilakukan AQUA di Tanggamus telah dimulai sejak pabrik mulai dibangun.
Berbagai kegiatan sosial dan lingkungan telah dijalakan sejak tahun 2014 dan dilanjutkan hingga saat ini,” jelas Senior External Relations Area sumatera Wirnos yang juga ikut membangun Pabrik AQUA Tanggamus.
“Selain mengalirkan air bersih kepada masyarakat di sekitar pabrik, Pabrik AQUA Tanggamus juga aktif melakukan penanaman pohon, pembuatan biopori, pembuatan rorak.
Hingga saat ini Pabrik AQUA Tanggamus telah melakukan penanaman pohon sebanyak 11.329 yang berlokasi di Kaki Gunung Tanggamus, pembuatan rorak sebanyak 134 lubang, 1085 lubang biopori. Program-program tersebut dilakukan secara berkelanjutan, bekerjasama dengan berbagai pihak dan melibatkan masyarakat,”
“Pabrik AQUA Tanggamus tidak hanya sibuk menjalankan kegiatan operasionalnya, melainkan juga giat membangun hubungan baik dengan masyarakat di sekitarnya, termasuk dengan para petani. Kepedulian Pabrik AQUA Tanggamus terhadap para petani diwujudkan melalui mengalirkan air untuk irigasi masyarakat Pekon Teba. Air itu berasal dari sumber air di dalam pabrik AQUA Tanggamus yang dioperasikan sejak tahun 2017. juga digunakan untuk mengalirkan air bersih kepada masyarakat sekitar. “Sejak tahun 2017 sumber air di pabrik AQUA Tanggamus ini mengalirkan air bersih itu selain untuk irigasi, juga dialirkan ke 165 rumah di Pekon Teba untuk pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari.
Selain itu Pabrik AQUA Tanggamus mengelola mata air Galih Batin yang terletak di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Pabrik AQUA Tanggamus untuk dialirkan ke rumah-rumah penduduk di Pekon Teba, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Air di Galih Batin ini sepenuhnya digunakan untuk masyarakat dan sama sekali tidak dimanfaatkan untuk produksi Pabrik AQUA Tanggamus.”
“Hingga saat ini sebanyak 200 rumah di Pekon Teba yang telah menikmati air bersih di rumah masing-masing. Kami sangat bersyukur karena dapat membantu masyarakat Pekon Teba untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk mandi, mencuci, masak, dan lain-lain 24 jam sehari tanpa kendala sama sekali,” tambah Abdul Manaf penuh rasa syukur.
Sementara itu Tokoh Masyarakat Pekon Teba/Petani Padi dan Palawija ( Suhaidi ) menerangkan ; “Air yang ada di pekon Teba ini mengalir cukup deras.
Hanya saja pada titik-titik tertentu terkadang saluran air tertutup oleh berbagai tanaman yang tumbuh liar di bantaran sungai, sehingga agak menghambat aliran air. Tapi itu pun tidak banyak,”
Jika ada areal persawahan yang asupan air nya berkurang coba di telusuri sungai di pekon teba ada gak yang menghambat laju air nya,hambatan itu bisa dari tumbuhan liar atau sampah.
“Namun pada umumnya sawah-sawah di Pekon Teba cukup mendapatkan air.
Tidak ada sawah yang mengalami kekeringan di sini,” Tegas Suhaidi.
Petani lain nya Rikiansyah (40 tahun) pun mengiyakan apa yang disampaikan Suhaidi tersebut. “Sekarang yang perlu dilakukan adalah menjaga, merawat, dan rutin membersihkan saluran air itu agar dapat terus mengalir lancar ke sawah-sawah penduduk di pekon Teba. Dengan demikian semua petani dapat memanfaatkan air secara merata.”
Bidiknews lipsus mengambil manfaat damai dan saling memberi manfaat itulah fungsi sebagai manusia,sebab Kehidupan terus berlangsung terus dalam suatu tatanan yang harmonis di Pekon Teba.
Harmonisasi antara Pabrik dengan Para petani suatu keharusan yang wajib di jaga agar Pabrik terus ikut membangun ekonomi dan petani dapat terus menggarap sawah masing-masing. BNP 017.